Implementasi Patient Safety Menggunakan Indikator Instrument Akreditasi JCI (Joint Comission International) Di Rumah Sakit Di Kabupaten Salatiga

  • Anggi Napida Anggraini Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Sri Nurul Kur'aini Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Oliva Prasastin Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Muhammad Agung Krisdianto Universitas Kusuma Husada Surakarta
Keywords: Patient Safety, JCI (Joint Commission Internasional), Implementasi

Abstract

Keselamatan pasien merupakan isu penting saat ini di dunia perumahsakitan yang sesuai dengan Permenkes RI No. 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Tidak hanya pada standar akreditasi nasional, JCI (Joint Commission International) juga telah menetapkan sasaran keselamatan pasien yang menjadi tujuan penting diterapkan di pelayanan kesehatan. Dalam optimalisasi pelaksanaan keselamatan pasien perlu adanya penilaian implementasi dari keselamatan pasien dapat terlaksana dengan lebih optimal dan efektif. di rumah sakit di Kabupaten Salatiga telah melaksanakan keselamatan pasien, namun perlu adanya penilaian implementasi agar upaya perbaikan bisa lebih baik untuk menyongsong akreditasi JCI (Joint Comission International). Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi Patient Safety menggunakan indikator instrument akreditasi JCI (Joint Comission International). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dilakukan di rumah sakit di Kabupaten Salatiga. Populasi pada penelitian ini adalah Tenaga Kesehatan. Sampling pada penelitian menggunakan total sampling. Dengan sejumlah 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah ceklis observasi. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan pada 10-20 mei 2023. Hasil observasi dari implementasi Patient safety yang diambil dari 100 responden yang tersebar dari berbagai unit di rumah sakit di Kabupaten Salatiga dengan enam sasaran menunjukkan semua elemen penilaian mayoritas 100% terlaksana dan yang terendah 85% terlaksana. Sudah seharusnya keselamatan pasien adalah terlaksana 100% karena menjadi indicator penting dalam akreditasi rumah sakit JCI, namun apabila masih terdapat yang belum terlaksana sepenuhnya, maka sebaiknya rumah sakit memiliki strategi untuk dapat meningkatkan kepatuhan nakes dalam mengimplementasikan keselamatan pasien.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Sri Nurul Kur'aini, Universitas Kusuma Husada Surakarta

Prodi Administrasi Rumah Sakit Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan

Muhammad Agung Krisdianto, Universitas Kusuma Husada Surakarta

Prodi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan

References

Astuti, N., & Ilmi, B. (2019). Penerapan komunikasi situation, background, assesment, recomendation (SBAR) pada perawat dalam melaksanakan handover. IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices), 3(1), 42–51.

Christina, L. V. (2021). Penggunaan Metode SBAR untuk Komunikasi Efektif antara Tenaga Kesehatan dalam Konteks Klinis. KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 3(1), 57–63.

Cintha, G. L. M., Suryoputro, A., & Jati, S. P. (2016). Analisis pelaksanaan identifikasi pasien dalam rangka keselamatan pasien di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), 43–48.

Joint Commission International. (2013). Joint commission international accreditation standards for hospital. (5th ed.).Illinois: Joint Commission Resources.

KARS. (2012). Instrumen akreditasi rumah sakit standar akreditasi versi. KARS.

Kozier, Erb, Berman, & Snyder. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik vol.1. EGC.

Listianawati, R. (2018). Hubungan pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien (patient safety) dengan sikap perawat terhadap pemberian obat di ruang rawat inap kelas III RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus Prosiding HEFA (Health Events for All).

Permenkes RI. (2011). Permenkes RI No. 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien.

Pramesona, B. A., Sukohar, A., & Suharmanto, S. (2022). Pelatihan Komunikasi S-BAR pada Perawat untuk Mencegah Kesalahan Pemberian Obat Guna Meningkatkan Keselamatan Pasien. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 2(2), 103–111.

Ratnawati, L., & Sianturi, S. R. (2018). Faktor–Faktor Yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan Hand Hygiene. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 9(2), 148–154.

Sesrianty, V., & Harahap, H. B. (2021). Hubungan Pengetahuan dan Supervisi dengan Penerapan Pengurangan Risiko Pasien Jatuh. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(1), 51–60.

Tampubolon, L., & Pujiyanto, P. (2018). Analisis penerapan prinsip keselamatan pasien dalam pemberian obat terhadap terjadinya medication error di Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 4(3).

Tatiwakeng, R., Mayulu, N., & D.M, L. (2021). Hubungan penggunaan metode komunikasi efektif SBAR dengan pelaksanaan timbang terima (Handover) Systematic Review. Jurnal Keperawatan, 9(277–88).

Widayat, E. (2019). ). Perlindungan Hukum Pasien terhadap Pemberian Obat yang Tidak Rasional dalam Upaya Keselamatan Pasien. Spektrum Hukum, 14 (2), 250–264.

Published
2023-12-31
How to Cite
Anggraini, A., Kur’aini, S., Prasastin, O., & Krisdianto, M. (2023). Implementasi Patient Safety Menggunakan Indikator Instrument Akreditasi JCI (Joint Comission International) Di Rumah Sakit Di Kabupaten Salatiga. JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA, 11(2), 150-159. https://doi.org/10.36973/jkih.v11i2.505